Sabtu, 20 Oktober 2012

Cara menghitung kapasitor ceramik


kapasitor

kapasitor
Membaca kapasitor memang lebih mudah jika dibandingkan dengan membaca nilai resistor. Karena selain kita tidak perlu menghitung, nilai dari ukuran kapasitor biasanya juga sudah tercantum dengan jelas pada bagian badan kapasitor itu sendiri, apalagi untuk kapasitor dengan ukuran bentuk yang relatif lebih besar. Tetapi disamping mengetahui ukuran dari kapasitor itu sendiri, kita juga dituntut agar bisa memahami karakteristik dan spesifikasinya jika suatu saat kapasitor mengalami kerusakan yang mewajibkan untuk diganti.
Pada kapasitor yang berukuran besar, nilai kapasitansi umumnya ditulis dengan angka yang jelas. Lengkap dengan nilai tegangan maksimum dan polaritasnya. Misalnya pada kapasitor elco dengan jelas tertulis kapasitansinya sebesar 22uF/25v.
Kapasitor keramik yang ukuran fisiknya mungil dan kecil biasanya hanya bertuliskan 2 (dua) atau 3 (tiga) angka saja. Jika hanya ada dua angka satuannya adalah pF (pico farads). Sebagai contoh, kapasitor yang bertuliskan dua angka 47, maka kapasitansi kapasitor tersebut adalah 47 pF. Jika ada 3 digit, angka pertama dan kedua menunjukkan nilai nominal, sedangkan angka ke-3 adalah faktor pengali. Misalnya seperti gambar disamping yaitu menunjukkan 154 berarti angka pertama dan kedua menunjukkan nilai yaitu 15 dan angka ketiga angka 4 yang berarti faktor pengali= 10000, nilai kapasitor keramik tersebut adalah 15×10000=150000 pF=150 nF=0,15uF , berikut adalah tabel pengali nilai kapasitor :
Pada beberapa jenis kapasitor ada juga yang menggunakan toleransi yang biasanya menggunakan kode huruf :
Faktor pengali sesuai dengan angka nominalnya, berturut-turut 1 = 10, 2 = 100, 3 = 1.000, 4 = 10.000 dan seterusnya. Misalnya pada kapasitor keramik tertulis 104, maka kapasitansinya adalah 10 x 10.000 = 100.000pF atau = 100nF. Contoh lain misalnya tertulis 222, artinya kapasitansi kapasitor tersebut adalah 22 x 100 = 2200 pF = 2.2 nF.
Selain dari kapasitansi ada beberapa karakteristik penting lainnya yang perlu diperhatikan. Biasanya spesifikasi karakteristik ini disajikan oleh pabrik pembuat didalam datasheet. Berikut ini adalah beberapa spesifikasi penting tersebut.
Tegangan Kerja (working voltage)
Tegangan kerja adalah tegangan maksimum yang diijinkan sehingga kapasitor masih dapat bekerja dengan baik. Para elektro- mania barangkali pernah mengalami kapasitor yang meledak karena kelebihan tegangan. Misalnya kapasitor 10uF 25V, maka tegangan yang bisa diberikan tidak boleh melebihi 25 volt dc. Umumnya kapasitor-kapasitor polar bekerja pada tegangan DC dan kapasitor non-polar bekerja pada tegangan AC.
Temperatur Kerja Kapasitor
Nilai yang ditunjukkan pada baan kapasitor masih memenuhi spesifikasinya jika bekerja pada suhu yang sesuai. Pabrikan pembuat kapasitor umumnya membuat kapasitor yang mengacu pada standar popular. Ada 4 standar popular yang biasanya tertera di badan kapasitor seperti C0G (ultra stable), X7R (stable) serta Z5U dan Y5V (general purpose).
Pada sebagian besar rangkaian TV biasanya jika terjadi kerusakan terhadap satu nilai di kapasitor maka kapasitor tersebut bisa diganti ke nilai yang lebih besar atau paling tidak mendekati nilai asli, namun tidak semua kapasitor bisa diganti dengan pengganti yang berbeda nilai, biasanya di bagian osilator. Seperti misalnya kapasitor pada Osilator Power Supply yang biasanya mempunyai nilai 22-47uF hendaknya diganti dengan nilai persis dengan yang asli, karena nilai tersebut tentu saja berpengaruh terhadap tegangan output yang dihasilkan ( berpengaruh pada kerja osilator supply). Demikian artikel http://mns35exciter.blogspot.com/2012/10/kapasitor-membaca-kapasitor-memang.html tentang Cara Membaca nilai kapasitor. Semoga Bermanfaat.

Rabu, 17 Oktober 2012

Cara menghitung nilai Resistor

Nah frens, untuk ngitung berapa nilai transistor cuma dengan ngeliat aja, caranya gampang kok. First of All, coba kamu perhatiin and pahamin table acuan di bawah ini (kalo kamu bingung, cepetan pegangan kaki meja…). Di table itu dijelasin nilai pita berwarna yang ada di badan resistor.
Ada beberapa gaya transistor dalam berpita, ada yang pake 4 pita, ada juga yang pake 5 pita, and yang terakhir pake 6 pita (mungkin mereka kakak beradik ya, buktinya mereka pake pita jumlahnya berurutan, mulai dari 4, 5, and 6. Yang pake pita 6, kemungkinan besar adalah adik terkecil…).
Next, Ladies and Gantlemen, marikan kita saksilah…….tabel di bawah ini….(Jreng Jreng…)
Oentoek lebih jelasnya, kita latihan bareng yuks…
1. Resistor 1
Kalo resistor di atas berapa nilai nya hayo????? (saya hitung ampe 5 ya, 1….2….3….4….5…., wah kelamaaaaaaaaaaaaaaan, nih dikasih tau caranya deh…)
Pita ke-1 = MERAH = 2 (Nilai digit ke-2)
Pita ke-2 = COKLAT = 1 (Nilai digit ke-1)
Pita ke-3 = KUNING = 1K = 1000 (Faktor Pengali)
Pita ke-4 = HIJAU = 0,5 % (Toleransi)
So, Jawabannnya adalah…..    21 x 1000 ± 0,5% = 21.000 ± 0,5%
R maks = 21.000  + (0,5% x 21.000) = 21.105 Ω
R min = 21.000 – (0,5% x 21.000) = 20.895 Ω
Udah tau kan bro, gimana caranya ngitung nilai resistor. Kita latihan lagi yukz…
2. Selanjutnya, kita akan coba ngitung bareng resistor dengan 5 pita. Oce…
Resistor 4 pita diatas, berapa nilainya hayo???? (yah…beginian sih nggak ada apa2nya…)
Pita ke-1 = HIJAU = 5 (Nilai digit ke-2)
Pita ke-2 = HITAM = 0 (Nilai digit ke-1)
Pita ke-3 = KUNING= 4 (Nilai digit ke-3)
Pita ke-4 = MERAH = 100 (Faktor Pengali)
Pita ke-5 = EMAS = 5% (Toleransi)
Ya sebenernya, kalo kamu udah hafal sampe di luar kepala (asal jangan sampe lari aja), ga di uraikan diatas juga ga apa2 kok
Jadinya…
504 x 100 ± 5% = 50.400 ± 5%
R maks = 50.400 + (5% x 50.400) = 52.920 Ω
R min = 50.400 – (5% x 50.400) = 47.880 Ω
3. Yang 4 pita udah, yang 5 pita juga udah, terakhir yang 6 pita nih.

Langsung kita itung aja dah cuy…
Pita ke-1 = UNGU = 7 (Nilai digit ke-2)
Pita ke-2 = HIJAU = 5 (Nilai digit ke-1)
Pita ke-3 = KUNING= 4 (Nilai digit ke-3)
Pita ke-4 = COKLAT = 10 (Faktor Pengali)
Pita ke-5 = COKLAT = 1% (Toleransi)
Pita ke-6 = MERAH = 50 ppm (Koefisien temperatur)
Hasilnye jadinye bigini…
754 x 10 ± 1% = 50.400 ± 5%, 50 ppm
R maks = 7.540 + (1% x 7.540) = 7.615,4 Ω
R min = 7.540  - (1% x 7.540) = 7464,6 Ω
Dengan koefisien temperature 50 ppm.
Begitulah ilmu menghitung nilai transistor dengan menggunakan kedua bola mata. Pakailah ilmu ini untuk kesejahteraan manusia. Jangan sampai ilmu ini jatuh ke tangan yang salah…

Simple Mono Band 40m Band QRP SSB Transceiver ic TA7358 ( vol. 1 ssb Generator )

Exciter Generator SSB TA7358





Exciter ini lebih sederhana dan komponen yang di perlukan tidak terlalu banyak,  komponen mudah di dapat dengan harga yang tidak terlalu mahal di tempat saya ic TA7358 harganya 3000 rupiah dah dapat untuk exciter kita butuhkan 2 biji sebagai produckt detektor dan balance modulator.
Filter mempergunakan kristal 10.240 mc sebanyak empat biji pada prektek saya pergunakan 3 biji untuk filter yang satu ilang ,,,,,, he he he he he
Exciter ini juga di lengkapi dengan agc dari dua transistor 2sc1815, if amplifier juga dengan transistor 2sc1815, bfo juga dengan transisitor 2sc1815
Balance modulator kita pergunankan ic TA7358 dengan mic amplifier kita pergunakan transistor 2sc1815.
Pcb saya desain dengan ukuran yang minim sekali 95mm x 50mm untuk exciter saja.

Skematik diagram exciter :
 Pcb tampak atas

 Pcb tampak bawah :

 Pcb

 Foto Exciter